Jumat, 24 Agustus 2018

Museum Kotagede

 Dipilih jadi ide museum yang berbasiskan komune, diharap jadi pintu untuk mengenal cerita kejadian dan beragam jalur sejarah yang terjadi di Kotagede secara detail dan keterikatannya pada lokasi yang sampai sekarang tetap terbangun kelestariannya. Adat yang tetap terbangun dan lestari di Kotagede jadi daya magnet pariwisata, hingga museum datang sebagai pusat info awalnya dari Living Museum Kotagede.

Pengunjung dihidangkan kekuatan-potensi 4 cluster yang berada di Kotagede yakni Cluster Situs Arkeologi dan Lansekap Sejarah, Cluster Kelihaian Tehnologi Tradisionil, Cluster Seni Atraksi Sastra, Adat-Tradisi dan Kehidupan Sehari-harinya, dan cluster Gerakan Sosial Bungkusyarakatan.

Dalam cluster arkeologi dan sejarah misalkan, pengunjung dapat menyaksikan warisan berbentuk artefak, bangunan, cagar budaya, dan yang lain. Untuk cluster kelihaian tradisionil berisi info warisan arsitektur dan kriya perak.

Cluster sastra, seni pementasan, tradisi adat melingkupi kekuatan kreativitas seni dan kulineran ciri khas Kotagede seperti Kipo dan Waru. Sementara cluster gerakan sosial berkaitan dengan perjalanan sejarah berkaitan ada dan mengembangnya organisasi sosial dan bungkusyarakatan kotagede. Termasuk peranannya dalam kemerdekaan Indonesia.

Museum Kotagede berpatok pada keadaan lingkungan di luar tembok museum, tapi masih tetap diperlukan satu titik tatap muka menjadi jangkar untuk kehadiran Museum Kotagede tersebut. Karena itu, titik itu disebutkan Museum Kotagede : Intro Living Museum yang tempati bangunan cagar budaya Rumah Kalang yan berada di Jl. Tegalgendu, Kotagede , Yogyakarta yang berperan sebagai pusat info tentang kekuatan teritori cagar budaya Kotagede.

Bangunan Rumah Kalang dan beberapa koleksi di museum Kotagede itu, asal dari hibah beberapa figur dan warga Kotagede. Rumah Kalang yang sekarang adalah asset Pemda DIY awalnya adalah punya B.H. Noerijah, salah satunya figur Wong Kalang. Wong Kalang ikut membuat jati diri Kotagede, tidak karena hanya bangunan yang mempunyai watak arsitektur yang unik, tetapi peranannya dalam sosial, budaya ekonomi.

Bangunan tempat tinggal Kalang yang dibuat dengan setahap di tahun 1931- 1938 memadankan banyak style, dengan corak yang unik, berlainan dengan arsitektur lain se-jamannya. Ada langgam bangunan tradisionil Jawa, Cina, sampai Eropa yang membuat jati diri arsitektur Rumah Kalang.